Home Unlabelled Bio-Oil Dry Sin Gel Review, Is It as Revolutionary As The OG? #NoMoreDrySkin With #BioOilDryDrySkinGel
Bio-Oil Dry Sin Gel Review, Is It as Revolutionary As The OG? #NoMoreDrySkin With #BioOilDryDrySkinGel
By Felicia Adinda At October 31, 2019 0
Mungkin ada beberapa dari kalian yang udah baca blogpost aku yang Product Empties Part.2 (click here if you haven't). Di dalam postingan itu aku cerita soal sebuah penemuan Serendipity karena bener-bener di luar dugaan dan unintentional. Penemuan itu features dua produk yang aku pakai bersamaan secara gak sengaja yaitu, Nivea Creme dan original Bio-Oil.
Original Bio-Oil bukan produk yang biasanya aku pakai untuk regime aku, bahkan aku gak tertarik sama sekali untuk beli. Tapi karna ada, dari pada keburu expired kan sayang, jadinya aku pake aja deh. Niat awalnya aku pengen pake sebagai penghilang bekas jerawat di wajah, well thinking back about that I always have a feeling it won't work for me but I still do it anyway karena trial and error is a must in skincare. Setelah itu aku muncul jerawat besar-besar dan aku berhentiin pemakaian. Tapi karena masih sisa banyak dan aku tetep percaya kalo Bio-Oil has something great to offer, kalo produknya gak bekerja, gak mungkin Bio-Oil bisa sangat mendunia dan masih digunakan orang sampai sekarang dan udah bisa dibilang 'The Classic'.
Mungkin ada beberapa orang yang merasa aneh saat mereka punya kulit wajah yang sangat mudah oily, sementara kulit badan yang kering. Aku cari jalan lain untuk tetep pakai produk ini, jadilah aku pakainya untuk tubuh. I am so clumsy, aku gampang jatoh, I don't look where I walk, dan suka gak fokus saat melakukan sesuatu. Jadi badan ku ini, terutama bagian kaki punya banyak bekas luka dan aku denger, Bio-Oil bisa menghilangkan bekas luka.
Just like Bio-Oil, Nivea Creme juga punya cerita yang hampir sama. Aku dapet produk ini waktu dateng ke JXB dan memutuskan untuk menggunakan ini di badan dari pada di muka. And this one is also another 'Classic'.
Biasanya aku pakai Bio-Oil terlebih dahulu di tempat yang ada bekas lukanya setelah itu baru Nivea Creme sebagai Body Lotion. Awalnya aku merasa biasa aja, tapi setelah beberapa hari pakai, aku jadi ngerasa telapak tangan aku jadi halus dan lembut banget meskipun aku sering cuci piring dan cuci baju. It works wonder with my skin and I love this combo so much.
Tapi kali ini aku gak mau ngomongin mereka lebih lanjut karena kali ini Bio-Oil sama Female Daily bikin lomba blog, can you imagine? Akhirnya ada lomba yang bisa aku ikutin setelah banyaknya lomba post foto IG untuk anak yang gak fotogenik kaya aku. Sebagai active blogger, aku seneng banget dan ngerasa terhormat karena ternyata blog masih dianggap marketing tools yang masih bisa di andalkan. Jadi aku akan tulis review ini dengan semangat dan dengan sebaik-baiknya. Bukan dalam artian aku akan bilang poduk ini bagus meskipun aku gak suka, I will still keep it real, so you guys as a reader can still count on this post sebagai pertimbangan sebelum membeli.
Bio-Oil Dry Skin Gel adalah produk yang bisa kamu gunakan di wajah atau tubuh. Karena trauma kemarin, aku memutuskan untuk pakai di tubuh. My body loves Bio Oil anyway. Jadi aku akan review produk ini sebagai pengganti body lotion.
I cannot find the claim on the packaging, tapi banyak artikel yang sudah membahas soal keunggulan-keunggulan dari Bio-Oil Dry Skin Gel ini. Kamu juga bisa cek Instagram Bio-Oil untuk informasi lebih lengkapnya. Let's break it down one by one.
Dikemas dalam jar yang kokoh dan bertekstur gel yang agak 'kaku', jadi bukan tekstur gel yang akan jiggly gitu ya, mungkin karena formulasinya di pack sama bahan-bahan pelembab yang bikin teksturnya seperti itu. Honestly, I don't like the smell, meskipun fundamentally, wanginya sama aja kaya Original Bio Oil.
I only used it on my legs karena kaki aku memang bagian tubuh yang paling kering kulitnya. Di saran penggunaannya menyarankan untuk aplikasikan sedikit saja dibanding saat kita mengaplikasikan produk krim. I was sold by that, karena berarti bisa menghemat produk, tapi karena aku pakainya di seluruh bagian kaki, tetep aja harus pakai banyak.
Artikel Sociolla bilang kalau gel ini akan berubah teksturnya menjadi minyak ketika sudah menyentuh kulit, sesungguhnya aku gak merasakan efek itu ya. Saat aku aplikasikan, teksturnya tetap berbentuk gel yang mana sangat cepat meresap makanya aku harus pakai banyak to cover my whole leg. I have to dip back many times saat proses pengaplikasian dan aku mager wkwk. Mungkin aku belum menemukan cara yang tepat untuk pakai produk ini karna waktu aku liat posting untuk lomba ini di IG udah agak mempet dari deadline, jadi aku gak punya banyak watu untuk figure things out tentang produk ini.
Feel setelah aku aplikasikan di kulit itu jadi agak 'panas', bukan burning sensation atau karena aku alergi sama produk ini. Lebih ke 'gerah' kali ya... I think itu salah satu drawback dari produk ini. Kalau untuk efek melembabkannya, um I have to say kalau di kulit aku produk ini tidak terlalu melembaban. Mungkin karena teksturnya yang gel dan cepet banget nyerapnya, aku jadi merasa gak pake apa-apa. Which can be good to some people yang gak suka ngerasa lengket. Tapi aku sukanya merasakan ada sesuatu di kullit aku yang bisa menjaga agar tetap lembab.
But at the end, kalau ditanya produk ini gimana di aku, aku akan jawab dari segi reaksi produk ini cocok di aku karena gak ada reaksi yang buruk. But sadly, this product haven't meet my expectations.. Aku masih lebih suka sama Original Bio-Oil yang memang udah aku rasakan efeknya.
Segini aja review dari aku, semoga review ini membantu, terima kasih sudah baca. I will speak to you a next time!
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment