Beberapa minggu yang lalu gue baru aja post foto di Instagram (@felispica) dengan konten foto wajah gue dengan tujuan mempromosikan blog, lebih tepatnya untuk mempromosikan post 'Tips Makeup For Beginner (What I Learn From Doing Makeup For 2 Years)'. Dan komen-komen yang ada di bawah foto itu bikin gue kehilangan percaya diri cukup drastis, biasa juga gue sebut dengan insecure.
Instagram gue ini lebih banyak di follow sama temen-temen dan saudara. Melihat fakta bahwa hal yang bikin gak nyaman itu dikatakan oleh temen sendiri, apalagi temen deket ya, bikin gue makin insecure. Tapi sebenernya apa sih yang mereka bilang?
Mereka nyuruh gue untuk senyum dan mengatakan kalo muka gue jutek.
I mean... I'm completely aware of that. Mereka bukan orang pertama yang bilang kalo muka gue jutek. Hampir (most of the time) setiap orang yang baru kenal sama gue bakalan menghindar atau mengatakan "muka lo jutek banget sih" dll. Tapi kenapa baru kali ini gue bahas giliran temen gue sendiri yang bilang dan gue baru speak up? Karna gue udah capek aja denger begitu dan jujur aja gue sedih (like literally) karna disaat gue butuh kata-kata encouragement dan support, gue malah dibilang begitu which is sesuatu yang bikin gue inscure dan down. Bisa dibilang gue paling ke trigger sekarang.
Muka jutek gue ini atau yang bisa juga disebut sebagai Resting Bitch Face sebenernya punya penjelasan ilmiah tersendiri. Kalian bisa baca disini.
Tapi disini gue bakalan sum up apa yang ditulis di artikel itu.
Resting Bitch Face (RBF) is what makes some people's natural facial expression angrier than they should be. Alias, ketika wajah seseorang lagi biasa aja atau tanpa ekspresi tapi malah keliatan lagi marah, bete, dan annoyed. Banyak artis Hollywood yang juga punya RBF beberapa di antaranya adalah Victoria Beckham dan Kristen Stewart (ini bisa jadi karna dulu gue banyak nonton Twilight jadi mimik ekspresinya Kristen, gaklah). Idol KPOP juga ada misalnya Yeri Red Velvet.
Researchers explained that RBF isn't necessarily something that occurs more in women, but we're more attuned to notice it in women because women have more pressure on them to be happy and smiley and to get along with others. Makanya cowok-cowok juga bisa punya RBF seperti,the famous Kanye West.
Oke, balik ke postingan Instagram gue. Basically, gue ngepost foto dibawah ini dengan tujuan tujuan promosiin blog yang mana gue udah cukup lama hiatus.
Gue nulis caption panjang yang gue tulis dengan hati-hati dan penuh penghayatan (ini lebay) and I kinda proud of that. Di foto itu sendiri, gue bergaya dengan tujuan ingin memimik wajah-wajah para supermodel di majalah fashion. This sounds radiculous but I'm really aiming for that face lol. Kayak gini:
But it seems like people don't get that. Entah orang-orang gak pernah liat majalah fashion atau emang muka gue bener-bener offending sampe-sampe bikin orang triggered dan komen kaya gitu.
Singkat cerita gue saking insecure-nya, sampe ada pikiran,"apa gue harus berubah? Mungkin emang gue harus senyum lebih sering". Sebut aja ego gue besar, gue gak mau dengerin omongan orang dan gue gak suka dengerin advice orang, gue akan melakukan apa yang gue mau dan dengan cara gue. Gue gak mau berubah karena orang nyuruh gue untuk berubah, apalagi kalo orang tersebut gak terlalu mengenal diri gue yang sesungguhnya. Ya meskipun gue tau kalo banyak senyum itu justru membawa lebih banyak kebahagiaan. Gue gak nunjuk siapa-siapa disini, gue emang punya mind set yang begini, jadi ini berlaku untuk semua orang yang gue kenal.
Gue tau kalo berubah karena insecurities gak berdasar dan berubah because someone tell me to, then its not right. Ketika misalnya gue berhasil berubah, trus orang mengkritik gue lagi, gue pasti akan jadi insecure lagi, trus gue coba berubah lagi. and this will be never ending, like i stuck on a circle from hell. Muter-muter aja disitu tanpa adanya kemajuan yang sesungguhnya. Gue gak mau kaya gitu.
Perubahan itu harus dari dalam diri sendiri, bukan karna paksaan apalagi berdasarkan judgement orang lain. Ketika seseorang bilang muka gue jutek karena mereka gak suka, gak nyaman, takut atau mungkin berpikir bahwa gue lebih baik senyum. Bukannya itu berarti mereka memaksakan pendapat mereka ke gue? Gue ngerti kok maksudnya baik and I totally get that. But now, biarinlah kali ini kebaperan gue take over karna gue udah lelah selalu di judge.
Sebelum gue post foto yang jadi topik utama disini di IG, gue sempet liat postingan ex-editor Female Daily panutan ku, tidak lain dan tidak bukan, yaitu Ka Anetta tentang orang-orang yang suka ngomongin kekurangannya. Ka Netta bener-bener keep calm ngadepin orang-orang julid itu and its sooooo cool. Gue butuh mental kaya gitu. Gue sempet curhat ke beliau soal self esteem gue yang butuh pertolongan ini lewat DM dan beliau bales. Gak nyangka sumpah Ka Netta bakalan bales. Ka Netta bilang,"selama kita yakin with what we do, and our intentions, just carry on". And lastly, ditutup sama pesan manis "be happy, be you". Siraman rohani it is.
Gue juga sempet curhat sama sahabat baik gue, yang paling mengerti yang juga punya blog dan punya hobi yang sama yaitu Mitha, please visit her blog here. Dia bilang, "kalo lo nyaman sama diri lo sendiri, then you dont need to change".
Sebenernya deep down gue cuma anak perempuan yang suka dandan, fan of korean boyband, yang gak tahan liat kucing yang pasti selalu gue ajak ngomong dengan 'babytalk', yang suka liatin langit, yang selalu bingung dan mempertanyakan yang namanya takdir, punya pikiran yang agak kuno dan tradisional, otak yang penuh sama mimpi-mimpi dan last but not least gue cuma anak baru gede yang bahkan belom genap 20 tahun.
Gue inget waktu dulu pernah dijejelin buku perkembangan diri sama ortu, salah satunya adalah How To Make A Friend And Influence People yang ditulis sama Dale Carnegie. Beliau mengatakan bahwa untuk mengenal seseorang, kita harus memaafkan.
Gue udah coba untuk memaafkan diri gue yang jauh banget dari sempurna, yang banyak gak bisanya, dan banyak salahnya, in order to know myself and to love myself even more. Muka gue emang udah kayak gini dari lahir, jadi maaf ya kalo ada orang yang tersinggung sama muka gue. Seperti kata Mr. Dale Carnegie tadi, maafkanlah muka gue, dengan begitu seseorang bisa mengenal gue yang sesungguhnya. last but not least, dont judge a book by its cover. Dan terakhir, beneran yang terakhir, tolong kurangin julidnya.
Makasih yang banyak buat yang udah baca sampe akhir post curcol gue dan maaf kalo ada kata yang gak berkenan.
With soooo much love,
Felicia Adinda
Aaaa... So sweetttt😍
ReplyDeletegercep juga mit wkwk, makasih ya udah mampir xoxo
Delete