Aku pribadi gak pernah perhatiin kalau mau beli produk ini. Apa pun jenis yang ada disana aku beli tanpa pikir panjang. But one day, I start to wonder, sebenernya ada gak sih bedanya?
Pore pack atau pore strip untuk mengangkat komedo ini pretty much a life savior untuk beberapa orang. Mengutip dari refinery29.com, pore strip mengandung ingredients yang apabila terkena air ia akan membuat formula seperti lem yang akan mengeras. Polyquaternium-37 adalah ingredients yang terkandung dalam Biore Pore Pack adalah salah satu contoh dari ingredient itu. Ini akan mengeras seiring dengan keringnya strip, 'lem' yang ada dipermukaannya akan mengangkat mulai dari sel kulit mati, rambut, kotoran, minyak, dan of cours, komedo.
Biore punya 4 jenis yang dijual di Indonesia yaitu, varian Cherry Blossom, Batik Heritage, Black, dan Pore Pack yang dipasarkan khusus untuk para laki-laki. Aku udah pernah coba semua variannya. And I will share with you my thoughts about them.
Varian yang sering aku beli adalah Black Charcoal dan Cherry Blossom karna memang cuma ada either of them di mini market deket rumah. Aku udah pake produk ini dari jaman harga masih sekitar 11ribu sampe sekarang udah 14ribu di Indomaret dan alfamart. Isinya ada 4 strip di kemasan terpisah di dalam karton packaging-nya, lengkap dengan panduan cara pakainya di setiap kemasan. Disclaimer yang menurut ku penting adalah produk ini bukan untuk orang-orang yang alergi plester dan untuk tidak menggunakan pore pack ini di kulit yang luka dan berjerawat. Aku pernah coba pakai disaat hidung aku ada jerawatnya and it's fine. Tapi akan lebih baik lagi apabila mengikuti panduan yang tertera.
Mulai dari segi cara pakai gak ada yang beda untuk setiap varian.
Aku pribadi selalu cuci muka pakai sabun biar pore pack-nya nempel sempurna tanpa ada minyak dan kotoran. Trus bagian hidung dan sekitarnya aku scrub pakai soda kue yang dilarutkan dengan sedikit air biar jadi paste, bukan baking powder ya. Soalnya kalau pakai baking powder rasanya suka panas gitu di kulit. Bahkan kadang aku skip step exfoliate-nya karna lupa atau males hehe.
Pokoknya, intinya aku punya beberapa cara dan ritual sebelum pakai pore pack. Yang pertama kalo lagi rajin banget aku cuci muka pakai air hangat biar pori-pori terbuka, exfoliate pakai soda kue, kemudian baru pakai pore pack. Kalau lagi pengen cepet aku cuci muka biasa aja baru pakai porepack. Kali ini aku akan pakai metode cuci muka biasa karna gak semua orang menganggap ritual rajin aku practical. So let's keep it simple.
1. Cherry Blossom
Salah satu varian yang paling sering aku pakai. First of all, packaging. Packaging-nya lucu banget, fun tapi gak norak. Smells so good meskipun ketika dipakai gak terlalu kecium wanginya. Dari semua varian, Cherry Blossom adalah yang selalu aku prefer dibanding yang lain. Kenapa? Karena hampir gak ada residu plester yang masih menempel pas dilepas.
2. Black Charcoal
Bau varian yang satu ini paling gak enak sih, tapi balik lagi dia gak akan kecium saat digunakan so I'm fine with it. Adalah yang paling satisfying ketika dilepas karna aku bisa liat semua hal menggelikan terpampang nyata di depan mata karna warna plesternya hitam. Kekurangan yang bikin males dari varian Black Charcoal ini adalah dia selalu meninggalkan residu plesternya yang mana berwarna hitam. Memang cuma sedikit, tapi residunya harus dicuci menggunakan air baru bisa luntur.
3. Batik Heritage
Menurutku varian ini adalah bentuk dari CSR, kalau yang anak bisnis atau ekonomi mungkin tau istilah ini, yaitu kepanjangan dari Company Social Responsibility. Kenapa aku sebut begitu? Karna motif batik yang tergambar diplesternya, sebenernya gak membantu apa-apa buat khasiat produk ini. Karena varian ini dijual exclusive di Indonesia, kenapa tidak dibuat motif batik untuk membangkitkan Indonesian Pride? (trus otak bisnis ini kepikiran untuk buat porepack motif kain etnik lain di Indo, cause why not?). Jujur aja aku agak sebelah mata karna tanpa motif batik, memangnya apa yang buat varian ini lebih spesial dari yang lain? But dia gak ada residu plester yang tersisa, sama kaya varian Cherry Blossom. Dan kabar bahagianya adalah, varian ini sering didiskon jadi sekitar 11ribuan di superindo!
4. Porepack for Men
Bedanya adalah varian ini plesternya sedikit lebih besar dan mengandung menthol yang memberikan efek dingin ketika dipakai. Apakah dia mengangkat lebih banyak karna ditargetkan untuk laki-laki? Well, no. Aku malah kecewa pas pakai ini karna gak mengangkat sebanyak yang aku kira. And i find out that the cooling effect is unnecessary.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan porepack adalah cara menempel dan seberapa lama kamu mendiamkan plesternya. Untuk seberapa banyak kotoran yang keluar dan menempel tentunya ditentukan oleh produksi minyak, aktivitas, penggunaan makeup dan skincare, dan pori-pori dari masing-masing individu. Jadi setiap orang akan memiliki efek yang berbeda. Bahkan sama diri sendiri pun bisa beda dari waktu ke waktu.
Dari situ aku sadar kalau, aku gak selalu bisa pukul rata sebuah kemampuan pore pack. Karena di pack yang sama kemampuannya ternyata sangat tergantung dari kulit kita sendiri. So I came into conclusion, bahwa sebenernya semua varian biore porepack adalah sama, yang menentukan adalah kulit kamu. Mulai dari aktivitas kamu seperti seberapa sering kamu terpapar polusi, regime skincare seperti penggunaan exfoliating product bisa mempengaruhi dan penggunaan makeup kamu, misalnya saat kamu sering pakai pore filling primer yang punya kemampuan clogging kalo ga dibersihin dengan benar, bahkan seberapa besar ukuran pori-pori dan produksi minyak pun bisa mempengaruhi.
Beberapa saran yang aku pelajari untuk memaksimalkan pemakaian porepack adalah selalu cuci muka sebelum pakai, diamkan lebih dari waktu yang direkomendasikan sampai plester benar-benar kaku, selalu lihat kaca karna posisi saat dipakai juga sangat mempengaruhi, jangan lupa basahi area yang ingin di tempel karena kalau kering dia gak akan nempel, semakin basah semakin dia akan menempel. jangan sampai ada area yang tidak menempel dengan erat.
Buat kamu-kamu yang pernah pakai pore pack dan hasilnya gak seperti thumbnail click bait Youtuber, bisa jadi ada step yang gak kamu lakuin dengan benar, atau mungkin produk seperti ini bukan buat kamu. Masih banyak produk lain yang bisa ngurusin komedo, misalnya ekstraksi manual (don't do this if you don't know what you're doing), pakai skincare yang mengandung AHA BHA, atau maskeran secara rutin, dan tentunya masih banyak cara lain.
Segini aja review dari aku, semoga membantu. See you a next time!
With Love,
Felicia Adinda
Mulai dari segi cara pakai gak ada yang beda untuk setiap varian.
Aku pribadi selalu cuci muka pakai sabun biar pore pack-nya nempel sempurna tanpa ada minyak dan kotoran. Trus bagian hidung dan sekitarnya aku scrub pakai soda kue yang dilarutkan dengan sedikit air biar jadi paste, bukan baking powder ya. Soalnya kalau pakai baking powder rasanya suka panas gitu di kulit. Bahkan kadang aku skip step exfoliate-nya karna lupa atau males hehe.
Pokoknya, intinya aku punya beberapa cara dan ritual sebelum pakai pore pack. Yang pertama kalo lagi rajin banget aku cuci muka pakai air hangat biar pori-pori terbuka, exfoliate pakai soda kue, kemudian baru pakai pore pack. Kalau lagi pengen cepet aku cuci muka biasa aja baru pakai porepack. Kali ini aku akan pakai metode cuci muka biasa karna gak semua orang menganggap ritual rajin aku practical. So let's keep it simple.
1. Cherry Blossom
Salah satu varian yang paling sering aku pakai. First of all, packaging. Packaging-nya lucu banget, fun tapi gak norak. Smells so good meskipun ketika dipakai gak terlalu kecium wanginya. Dari semua varian, Cherry Blossom adalah yang selalu aku prefer dibanding yang lain. Kenapa? Karena hampir gak ada residu plester yang masih menempel pas dilepas.
2. Black Charcoal
Bau varian yang satu ini paling gak enak sih, tapi balik lagi dia gak akan kecium saat digunakan so I'm fine with it. Adalah yang paling satisfying ketika dilepas karna aku bisa liat semua hal menggelikan terpampang nyata di depan mata karna warna plesternya hitam. Kekurangan yang bikin males dari varian Black Charcoal ini adalah dia selalu meninggalkan residu plesternya yang mana berwarna hitam. Memang cuma sedikit, tapi residunya harus dicuci menggunakan air baru bisa luntur.
3. Batik Heritage
Menurutku varian ini adalah bentuk dari CSR, kalau yang anak bisnis atau ekonomi mungkin tau istilah ini, yaitu kepanjangan dari Company Social Responsibility. Kenapa aku sebut begitu? Karna motif batik yang tergambar diplesternya, sebenernya gak membantu apa-apa buat khasiat produk ini. Karena varian ini dijual exclusive di Indonesia, kenapa tidak dibuat motif batik untuk membangkitkan Indonesian Pride? (trus otak bisnis ini kepikiran untuk buat porepack motif kain etnik lain di Indo, cause why not?). Jujur aja aku agak sebelah mata karna tanpa motif batik, memangnya apa yang buat varian ini lebih spesial dari yang lain? But dia gak ada residu plester yang tersisa, sama kaya varian Cherry Blossom. Dan kabar bahagianya adalah, varian ini sering didiskon jadi sekitar 11ribuan di superindo!
4. Porepack for Men
Bedanya adalah varian ini plesternya sedikit lebih besar dan mengandung menthol yang memberikan efek dingin ketika dipakai. Apakah dia mengangkat lebih banyak karna ditargetkan untuk laki-laki? Well, no. Aku malah kecewa pas pakai ini karna gak mengangkat sebanyak yang aku kira. And i find out that the cooling effect is unnecessary.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan porepack adalah cara menempel dan seberapa lama kamu mendiamkan plesternya. Untuk seberapa banyak kotoran yang keluar dan menempel tentunya ditentukan oleh produksi minyak, aktivitas, penggunaan makeup dan skincare, dan pori-pori dari masing-masing individu. Jadi setiap orang akan memiliki efek yang berbeda. Bahkan sama diri sendiri pun bisa beda dari waktu ke waktu.
Dari situ aku sadar kalau, aku gak selalu bisa pukul rata sebuah kemampuan pore pack. Karena di pack yang sama kemampuannya ternyata sangat tergantung dari kulit kita sendiri. So I came into conclusion, bahwa sebenernya semua varian biore porepack adalah sama, yang menentukan adalah kulit kamu. Mulai dari aktivitas kamu seperti seberapa sering kamu terpapar polusi, regime skincare seperti penggunaan exfoliating product bisa mempengaruhi dan penggunaan makeup kamu, misalnya saat kamu sering pakai pore filling primer yang punya kemampuan clogging kalo ga dibersihin dengan benar, bahkan seberapa besar ukuran pori-pori dan produksi minyak pun bisa mempengaruhi.
Beberapa saran yang aku pelajari untuk memaksimalkan pemakaian porepack adalah selalu cuci muka sebelum pakai, diamkan lebih dari waktu yang direkomendasikan sampai plester benar-benar kaku, selalu lihat kaca karna posisi saat dipakai juga sangat mempengaruhi, jangan lupa basahi area yang ingin di tempel karena kalau kering dia gak akan nempel, semakin basah semakin dia akan menempel. jangan sampai ada area yang tidak menempel dengan erat.
Buat kamu-kamu yang pernah pakai pore pack dan hasilnya gak seperti thumbnail click bait Youtuber, bisa jadi ada step yang gak kamu lakuin dengan benar, atau mungkin produk seperti ini bukan buat kamu. Masih banyak produk lain yang bisa ngurusin komedo, misalnya ekstraksi manual (don't do this if you don't know what you're doing), pakai skincare yang mengandung AHA BHA, atau maskeran secara rutin, dan tentunya masih banyak cara lain.
Segini aja review dari aku, semoga membantu. See you a next time!
With Love,
Felicia Adinda
Post a Comment