Review: Everwhite Let It Glow Strawberry Clay Mask






Now I'm in the mood for in depth review. Blog post kali ini aku akan sharing pengalaman dan research aku untuk produk yang lumayan baru dari Everwhite. Produk ini aku dapet dari giveaway-nya Female Daily, so makasih ya FD! :D

Sekilas informasi, Everwhite adalah brand lokal Indonesia yang awalnya fokus sama produk pemutih yang terlihat jelas dari nama brand-nya. Everwhite juga nampaknya terinspirasi dari Korea karna aku liat ada tulisan Korea di packaging depannya. Tapi belakangan ini Everwhite udah lumayan expand ke produk lain yang gak melulu straight up tone up cream. Aku pribadi tau brand ini pas berseluncur di website-nya makeupuccino. Buat kamu yang pengen tau lebih jelas soal brand Everwhite bisa buka website-nya di www.everwhite.co.id.

Aku dikirimin secara random sama FD yang varian strawberry yang claim-nya untuk brighten & flawless dan berjenis clay mask. Lagi-lagi aku ini hobinya skeptis sama produk tanpa alasan yang jelas.

Sebelum dikasih sama FD aku sebenernya udah tertarik sama masker ini habis nonton video-nya kakak Suhay Salim dan ada beberapa influencer lain yang juga ngomongin soal masker ini. Kebetulan FD ngadain giveaway, aku ikutan tanpa berekspektasi bakalan menang. Lagian gampang banget ikutannya, cuma tinggal isi daftar diri asal udah punya akun FD.

Klaim utama masker ini adalah brightening, hydrating, dan clear pores. Sementara versi lebih panjangnya adalah 'membantu mencerahkan kulit, membersihkan kulit, menjadikan kulit halus lembut, membantu menyerap dan mengeluarkan racun pada kulit, melembabkan, dan menutrisi kulit.' Kalau produk masker lain, contohnya masker bengkoang Ovale yang udah pernah aku review (klik disini) bunyi klaimnya sedikit beda karna dijelaskan bahwa kandungan ini fungsinya begini. Mungkin hal ini yang bikin aku sedikit skeptical.

Ingredients-nya pretty legit in my opinion. Kandungan stroberinya ada di urutan ketiga (which is the main thing in this mask). Berhubung masker ini adalah clay mask, otomatis mengandung bentonite clay yang emang udah normal banget untuk jadi bahan clay mask.

Langsung ke review aja kali ya. As you can see, masker ini dikemas dalam botol squeeze tube yang to be honest aku agak kurang setuju, karena tekstur clay mask ini sangat sangat kental dan hampir ke padat yang bikin produknya susah keluar. Jadi harus di squeeze yang keras dulu baru bisa keluar, jadi buat kalian yang mau pure relaxation pas lagi maskeran dan kamu orangnya SAMA SEKALI gak mau ribet, I think this mask isn't for you karena ngeluarin masker dari tube-nya aja butuh effort.



I don't have any problem with the labeling on the packaging, selain urutan product knowledge di bagian belakang yang sebenernya sih ga salah ya, tapi buat aku yang seringnya ketemu kemasan yang jelasin soal klaim, directions, dan terakhir ingredients jadi pas liat ini gak biasa.

Warna masker ini adalah pink hampir putih yang kalau udah kering jadi putih sepenuhnya.Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, masker ini memiliki tekstur yang hampir padat, cara termudah aku buat ngeratain masker ini adalah dengan menggunakan gerakan memutar yang bergerak pelan-pelan ke arah lain untuk diratakan. Agak susah diratain, I think that there is something to do with the clay.

Nah, the problem is aku pernah beberapa kali nemu bagian masker yang kayanya ga kecampur rata, jadi ada bagian tekstur masker benernya dan ada tekstur jeli lengket kaya upil warna pink yang gak bisa kering di muka. Aku ga tau semua masker bakalan ada gituannya atau emang aku aja yang dapet batch aneh. Aku rasa itu produknya bukan terkontaminasi atau kenapa-kenapa tapi karna emang mungkin pas pencampuran ingredients itu semua bagian ini gak ke aduk dengan benar jadi menggumpal. As you can see from the picture:


Pas dipakai no cooling sensation, malah agak sedikit tingling di bagian atas bibir dan sekitar hidung. Biasanya memang kalau aku pakai masker tertentu ada reaksi seperti itu, salah satunya adalah masker Himalaya yang Fruit Mask. Wanginya seperti strawberry sorbet yang manis seger gitu, enak banget emang. Menurut panduan pemakaiannya masker ini pantasnya didiamkan selama 15 menit dan memang masker ini akan kering dalam waktu 15 menit dengan suhu ruangan biasa.

Ketika kering, masker ini bukan tipe yang langsung jadi crunchy pecah-pecah dan kaku. Wajah masih bisa digerakin dan masih bisa ngomong dengan baik. Saat dicuci memang agak susah, karna maskernya gak bisa langsung lepas dan luruh, makanya harus diusap-usap beberapa kali. Setelah aku kira bersih pun kadang ada beberapa part yang kurang aku gosok makanya belum terangkat. Aku bisa bilang kalau part bilas masker ini adalah yang paling aku gak suka, yang kedua adalah bagian oles di muka.

Setelah dibilas, aku bisa ngerasain kalau wajah aku sedikit lebih halus saat diraba dan sedikit lebih cerah, bukan putih dempul gitu ya. Memang mencerahkan tapi aku gak lihat banyak pengaruh ke bekas jerawat sih. Meskipun clay mask, tapi masker ini gak kaya vacuum yang bisa langsung sedot banyak minyak dan tiba-tiba muka jadi kaku, keset, dan kering banget, and I give a good point for that. Tapi menurut aku masker ini kurang 'nendang' buat kulit aku yang stubborn.

So far, nampaknya aku ngasih review yang biasa-biasa aja ya. Tapi satu hal yang menurut aku bagus, masker ini bisa dipake tiap hari kalo di kulit aku dan fine-fine aja, malah kulit rasanya jadi lebih mudah nerima skincare dan bersih aja gitu, I love it.

Overall, aku suka aja sih sama masker ini. There is nothing to hate selain effort dalam pemakaian (maaf, anaknya males :(). Apakah aku mau rekomendasiin produk ini? Well, aku tau masker ini will work incredible on someone else, but not me. Jadi intinya masker strawberry dari Everwhite ini worth to try. But will I repurchase? I'm sorry darling, I dont't think so because I want more.

Segini aja review dari aku, semoga membantu. Terima kasih udah mampir, I'll speak to you a next time!

Post a Comment

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates