Ovale Yam Bean Facial Mask First Impression / Review



Ovale adalah salah satu brand lokal indonesia yang klasik. Ga ada perempuan Indonesia yang gak tau brand ini, meskipun belum tentu udah pernah coba produknya. Brand ini banyak mengeluarkan produk skincare seperti toner dan masker. Kali ini saya akan coba produk masker yang namanya Yam Bean Facial Mask.

Hal pertama yang ada dipikiran saya ketika dengar nama masker ini adalah, 'hah? Yam Bean apaan?' ternyata bahasa indonesia dari Yam Bean adalah bengkoang. Kata Bean identik sama biji-biji kecil dari tumbuhan, sementara bengkoang itu cukup besar untuk disebut biji. Kenapa begitu? Entahlah, hari ini saya gak akan bahas kenapa karna saya pun gak tau hehe.

Kenapa judulnya 'first impression/review'? Karena sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya coba produk ini, tetapi belum terlalu menyeluruh sampe bisa disebut review. So, this post is in between first impression and review.

Dilihat dari packagingnya, produk ini terlihat seperti produk lokal drugstore pada umumnya. Gak ada yang spesial dari tube warna putih dengan gambar mbak-mbak dengan masker semuka dan gambar bengkoang yang menyebar. Harganya terjangkau sekitar Rp 20.000-an di Indomaret. Awalnya saya pikir akan lebih gampang nemunya di pasar tradisional, tapi ternyata malah gak ada dan nemu di Indomaret.

The claim pretty much telling you what the ingredients will do to your skin like the Yam Bean a.k.a bengkoang, ganggang, vitamin C, dan Vitamin E. Sementara claim-nya itu sendiri adalah:

Paduan ekstrak bengkoang dengan Vitamin C dan E pada Ovale Facial Mask Yam Bean membantu membersihkan, merawat kekencangan, menyegarkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah. Diperkaya Ekstrak Ganggang untuk membantu menjaga kelembaban kulit wajah. Sangat mudah digunakan untuk membantu mengangkat sel kulit mati. Wajah terasa halus, terasa kencang, segar dan tampak lebih cerah berseri.

Penuh banget ya claimnya. Tapi pakah this product living their claim? Saya akan bikin checklist.
  • membersihkan ✅
  • merawat kekencangan ✅
  • menyegarkan ✖
  • membuat kulit wajah tampak lebih cerah ✅
  • menjaga kelembaban kulit ✖
  • sangat mudah digunakan ✖
  • membantu mengangkat sel kulit mati ✅
  • wajah terasa halus ✅
Untuk lebih lanjutnya, saya akan jelaskan di bawah.

Produk ini cukup membersihkan dari sel kulit mati di permukaan wajah, tapi tidak terlalu deep ke dalam pori-pori, sementara untuk whitehead dan blackhead kurang membersihkan, malah lebih menonjolkan tekstur-tekstur komedo di sekitar hidung dan pipi (yang which is pernah saya alami pas pakai masker lokal lain). Makanya saya masih harus pakai porepack untuk ngangkat komedo.

Cukup mengencangkan saat dipakai, tapi ketika udah dibilas malah terasa ketarik. Which means, produk ini tidak melembabkan, padahal kulit saya berminyak. Tapi saat habis pakai masker ini dan saya pakai makeup memang makeup saya gak cepet greasy, yang bisa jadi sebenarnya di dalam kulit saya, hydration nya sudah cukup. Soal topik ini masih harus saya kulik lagi. But base on what i feel right after I wash off the mask, my face feels like sahara desert but the sand of the desert is the kind of really fine sand. Kulit saya terasa halus dan gak terlaku gradakan.

Menyegarkan? Nah.. Biasa aja.

Kemampuan mencerahkannya tidak terlalu keliatan. Ketika sehabis pakai masker ini dan saya pakai Celebon yang memang fungsinya mencerahkan, hasil cerahnya memang lebih kelihatan dari pada saat saya pakai Celebon saat sudah lama gak maskeran. Tetapi untuk maskernya sendiri, hasil cerahnya tidak terlalu kelihatan. Untuk bekas jerawat gak banyak berubah, dan untuk jerawat yang masih aktif entah kenapa produk ini bisa menghilangakn rasa sakitnya. I don't know what's in there yang bisa bikin begitu karna saya masih harus banyak belajar soal ingredients.

Tekstur masker ini sangat kental, kalau diaplikasikan pakai brush jadi agak susah di ratain. Agak susah dibilas. Menurut saya, masker cream lokal drugstore yang udah pernah saya coba either punya dua tekstur ketika dibilas. Masker yang mudah dibilas atau yang ketika dibilas dia akan crack dan luruh. Sementara yang satunya lagi adalah ketika dibilas maskernya akan jadi licin dan harus digosok-gosok biar luntur. Nah, Ovale ini pilihan kedua. BTW, saya bilas pakai air biasa sementara di panduan pemakaiannya pakai air hangat.

Ada yang ketinggalan! Di panduan pemakaiannya gak ada instruksi harus dipakai berapa hari sekali. Menurut saya itu agak minus sih. Kalau saya pakai minimal dua hari sekali, dua kalo atau tiga kali seminggu, kadang juga beberapa hari berturut-turut kalau lagi butuh.

Meskipun saya 'benci' kalo ada yang bilang ini disaat review sesuatu, tapi karna saya udah jelasin panjang lebar di atas, makanya saya bolehlah ngomong ini. Overall, kemampuan masker ini 'sesuai sama harganya'. Produk ini cocok untuk daily mask dengan ekspektasi "yang penting maskeran".

'Segitu aja' first impression/review dari saya. Semoga membantu. Terima kasih udah baca dan sampai ketemu.

With Love,
Felicia Adinda

Post a Comment

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates