Wardah Sunscreen Review, Ternyata Kita Gak Jodoh...




Kupikir aku gak akan pernah break out karna suatu produk, ternyata karmanya orang sesumbar ya begini...

Berawal dari rasa kebosanan terhadap sunscreen Emina yang jadi sunscreen pertama aku dan udah repurchase dua kali juga. Aku mencari sunscreen lain sebagai pengganti. Dulu Denies pernah bilang kalo dia pernah nyobain sunscreen-nya Wardah dan bikin komedoan, well it never be my problem before karna ngatasin komedo cukup mudah buat aku, jadi aku berniat untuk coba. Kebetulan harganya murah banget yaitu, 28 ribu. Tapi masalahnya adalah dia cukup susah dicari dan sering kali kosong dimana. Akhirnya aku baru ketemu di Pasar Pondok Labu makanya harganya bisa lebh murah dari pada official harganya yang 32ribu.

Let's talk about the claim.
Filter UVA & UVB (SPF 30, PA +++) mencegah pengaruh buruk sinar matahari serta Vit. E  sebagai antioksidan. Ekstrak Aloe Vera dan Pro Vit. B5 (Panthenol) menjag kelembaban kulit. Mudah meresap, nyaman dan tidak lengket di kulit.
Awalnya kupikir dia akan sama aja sama Emina, kan mereka sodaraan tuh. Pas aku bandingin, susunan ingredients-nya hampir sama tapi memang beda ya. Makanya aku pikir akan cocok-cocok aja.

Claim-nya bilang kalau dia teksturnya gel, tapi kalau dilihat dan dirasakan dia lebih ke tekstur lotion, not even cream. Ketika diratakan ke wajah, teksturnya tetap sama dan menurut aku terlalu cepat menyerap atau mungkin aku aja yang pakenya kurang, entahlah. Tau sunscreen-nya Votre Peau? Waktu diratain dia teksturnya jadi aneh seperti peeling dan ga rata-rata, kinda separating jadi agak susah diratain ditambah lagi produknya cepet kering.



Aku tau deskripsi aku tadi mungkin bisa bikin kalian mundur dan ga jadi beli produk ini, tapi gak seburuk yang dibayangin kok. Kalau di blend terus akan rata juga kok, oleh karena itu disarankan pemakaiannya memang harus agak banyak yang sesuai sama takaran 1/4 sendok teh.



Warna Sunscreen ini putih, apakah ada whitecast-nya? Jawabannya adalah, ada. Di kulit aku yang medium light, agak sedikit keluar whitecast-nya. Sedikit memang, tapi untuk yang kulitnya lebih gelap dari aku mungkin harus agak hati-hati ya sama sunscreen ini.

Sunscreen ini ada wanginya loh, definitey ada parfumnya. Gak nyengat tapi stay di kulit agak lama. I can see people complain because of this. Karena aku masih bisa nyium baunya meskipun jarak tangan kira-kira ada 30cm dari hidung.

Untuk finish-nya, Sunscreen Wardah ini definitely lebih matte dari Emina. Emina kan lebih cair ya dari secara tekstur dan dari claim juga Emina diformulasikan untuk yang kulitnya kering. Ketika ngeset kering memang Sunscreen Wardah ini gak lengket, tapi bukan finish yang deadly matte juga, lebih ke skin-like finish. Basically, kurasa ini cocok untuk yang tipe kulitnya berminyak, like me. Makanya aku pilih ini karena aku bosen touch up karna muka cepet  greasy kalau pakai sunscreen-nya Emina.

 Tapi sayang sekali ternyata aku gak cocok dan bikin break out. Jerawatan gede-gede di beberapa tempat. Ku pikir karena efek pake makeup tiap hari atau karena aku lupa cuci brush makanya aku tetep pake. Tapi setelah aku cuci brush dan bersihin muka lebih teliti, aku tetep jerawatan. Udah feeling sih, tapi karna anaknya suka denial makanya tetep dipake sampe seminggu dan jerawatnya makin parah. Akhirnya aku berenti pake dan kembali ke Emina.

Soal ingredients-nya jujur aku kurang paham, apa berfungsi sebagai apa, dll. Disini aku share experience pemakaiannya aja. Jadi semoga membantu ya. Mungkin one day aku bakalan bikin blogpost yang menjelaskan perbandingan dua produk itu secara ingredients meskipun aku gak akan pernah qualified buat jelasin itu semua ya, tapi setelah beberapa analisa mungkin akhirnya aku bakalan paham.

Sampe sini aja review aku. Actually resolusi 2020 aku satu blog post setiap minggu, semoga dimudahkan ya. Thank you guys so much, I'll speak to you a next time.

Post a Comment

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates