A Journey To Find A Little Bit Of Myself: My INFJ Personality

Bersosialisasi itu susah, adalah pikiran yang nempel di otak ketika aku harus ketemu orang, mau yang udah kenal atau belum kenal, banyak orang atau cuma satu orang. Is there something wrong with me? Is it a syndrome? Or is it just how I am? Pertanyaan itu terus-terusan muter ketika lagi-lagi aku merasa gagal dalam 'warming up' sama orang lain.

Some people said that I look awkward and too much (alias lebay). Others said I look scary for how silent I am. People misunderstands me a lot, like A LOT. Sampe capek rasanya jelasin ke orang-orang dan juga capek merubah sikap. Di dalam keputusasaan ini, aku berpikir sambil kesel sendiri,"kenapa sih gak ada yang ngerti gue?"

Okay, a little funny story. Waktu SMA aku pernah ikut sebuah ekskul, ceritanya waktu itu lagi buka forum. Padahal aku baru masuk di ekskul itu beberapa bulan, jadi masih belom ngerti apa-apa. Satu-persatu anak baru ditanyain kenapa memutuskan untuk masuk ekskul itu. Aku dengan lantang bilang,"suka aja, ga ada alasan lain" and then silent, rasanya kaya abis ngomong sesuatu yang harusnya gak dikatakan. Jujur aja, disini otak rada mandek karna terlalu nervous bakalan ditanya di depan kaka kelas wkwk. Setelah selesai, kakak-kakak ini mulai bikin jokes gitu, biar suasanan cair aja gitu abis dibikin tegang. Trus tiba-tiba ada kakak kelas perempuan yang mergokin aku gak ketawa dan doi bilang,"pasti kamu mikirnya gak lucu ya, dalem hati bilang "ih apaan si", kita pasti ngebosenin," she's saying it nicely, aku tau gak ada maksud jelek atau memojokkan sama sekali. I can't help but feel shocked karna bukan itu maksud aku, sama sekali! AKU GA KETAWA SOALNYA GA NANGKEP JOKES-NYA :"(

Anyway, kayanya itu masalah my resting bitch face aja deh (silahkan klik disini untuk baca curcolnya, ea). Otaknya suruh nunjukin wajah bego, yang ke translate di muka malah tampang judes. Susah emang...

Lanjut...

Semua judgment itu bikin aku mikir,"kayaknya ada yang salah deh sama gue." Another insecurity. So I tried to change and be 'normal' like other people. I tried to be less intense, calm and collected. Caranya dengan memblokir perasaan-perasaan dan gak melakukan hal yang menurut aku bisa bikin orang mikir kalo aku lebay. Awalnya susah, tapi setelah aku sedikit bisa, I feel like it is the right thing to do. I feel like people got more approachable and I got more control of myself.

Sampe kadang kalo ada orang baru yang bilang aku anaknya 'asik', 'seru', dan kata-kata deskriptif lain yang menggambarkan kalau aku jago bersosialisasi adalah sebuah penghargaan tersediri. Padahal sebenernya ketika sama mereka aku mulai keringet dingin dan melakukan hal-hal yang menyalahi hati nurani ini (yaelah). Gak bikin dosa kok, engga, cuma susah aja pura-pura jadi orang yang bukan aku.

But then I feel lost. Aku jadi gak kenal sama diri sendiri, tepatnya jadi ragu dan mempertanyakan diri sendiri, "who am I?". I kinda miss my old self yang lebih punya perasaan. Rasanya balik lagi ke awal pas masih susah warming up sama orang, malahan jadi ga mau ketemu orang-orang karna males pura-pura.

Ini bakalan kedengeran kalo aku di endorse, padahal engga ya, ga mungkin juga. Tapi semua pertanyaan tadi terjawab setelah aku coba-coba ikut tes psikologi 16 personality di beberapa website yang berbeda. Setiap web punya hasil yang beda, tapi satu yang menurut aku tepat banget (silahkan klik disini kalo mau coba ikutan tesnya juga). Saat baca deskripsi dan penjelasan soal hasil tesnya, rasanya kaya baru ketemu diri sendiri.

Hasil tesnya bilang kalau aku adalah seorang INFJ, salah satu dari 16 tipe kepribadian menurut Briggs Myres dan tipe INFJ adalah kepribadian yang paling jarang yaitu hanya sebanyak 2% dari banyaknya populasi di dunia. So I came into conclusion, kalau pantes aja aku ngerasa susah dalam bersosialisasi dan susah ngerasa 'klop' sama orang lain, soalnya tipe macam ini itu hakikatnya memang jarang. It's funny how everything suddenly makes sense, at least I know that there's nothing wrong with me. People are just different.

As I grow up, aku gak begitu mempermasalahkan jadi beda dan akhirnya bisa nerima gimana aku apa adanya. It feels amazing when you can find and understand yourself.

So, here's this beautiful quote that I'd like to share.
I don't know how to be anything other than intense. I don't know how to experience without feeling too much and thinking too much. I don't know how to sit still and quite my mind and just be. I am always searching, always questioning, struggling to find the meaning in everything. I am passionate and I am deep, and even if I am misunderstood, I am finally okay with that.
Sebuah pembelaan diri but embrace yourself, that's the point.

Sepertinya blog post ini akan jadi reminder kalau aku pernah merasakan hal seperti ini karena nampaknya cuma aku yang paham. But I overcome this, meskipun pastinya identity crisis ini gak akan cuma sampai disini. To find who I am and finally understand better about myself is truly an amazing thing.

Mungkin akan ada orang INFJ (atau siapapun) yang sedang dilanda identity crisis, terlebih untuk ABG yang lagi bingung soal hidup dan mempertanyakan siapa dirinya. I feel like sharing my story, because in that age of mine I felt like it is the end of everything when actually its only a beginning.

I hope you find what you're looking for. Thanks so much for reading this. I'll speak to you a next time.

PS: Kenapa coba tiba-tiba nulis ini? 😂 this is really out of the blue jadi mon maap, ternyata kebiasaan dalam mempertanyakan segala hal adalah salah satu personality trait-nya INFJ. And I know not a lot of people will read this, but if this post can give you a light to find your way in the darkness, then that's more than enough for me.

Post a Comment

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates