Berawal dari salah satu e-commerce yang salah kirim produk, aku terpaksa buat coba produk ini padahal saat itu bukan produk ini yang mau aku beli. Masih ada sedikit dendam kesumet yang berakar pada E-commerce tempat aku beli masker ini.
"Wah, gratis ongkir," dan, "gampang ya, bisa bayar disini" adalah pikiranku ketika memutuskan untuk beli masker ini di situs tersebut. Semuanya berjalan baik hingga suatu siang, lebih tepatnya pada keesokan harinya seorang kurir menghubungi nomor aku dan bilang kalau dia mau nganterin paket. I mean, langsung aja gitu kan dateng, gak usah pake telfon dulu.
Sore harinya, datanglah itu paket. Aku udah excited untuk coba masker baru. BTW sebelumnya aku beli masker Sariayu yang lain, bukan varian putih langsat yang peel off ini, tapi aku lupa tepatnya yang mana. Dengan menggebu-gebu aku laporan ke temen aku buat belanja di situs E-commerce ini. Pas aku buka paketnya, "loh kok ini?" adalah reaksi aku pas buka.
Kesel sih, memang masker ini gak mahal, sekitar 20ribuan gitu, tapi gak gini juga kali. Gak ada pemberitahuan sama sekali kalau produk kosong atau apalah, dan guess what? Aku gak bisa review dan protes di situs itu. Makin kesel kan.
But anyway, akhirnya maskernya aku pake juga karna sayang udah dibeli, dan kebetulan masker Ovale Yam Bean aku udah abis (kalau mau gau review-nya, klik disini).
Okay, mari kita mulai review-nya.
Botolnya squeeze tube biasa dengan gambar buah yang jujur aja aku gak tau itu buah apaan, keliatannya kayak duku, tapi masa iya? Ternyata itu adalah buah yang namanya langsat, memang mirip dengan duku karena mereka satu keluarga.
Teksturnya sangat runny, jadi kalau mulut botolnya dihadapkan ke bawah dia akan dengan sendirinya mengalir tanpa di squeeze sekalipun. So, be mindful of that. Tapi masker ini cukup mudah diratakan.
Move on ke wanginya. It smells so much like alcohol, no wonder, alcohol ada di urutan kedua dan ketiga ingredients list-nya. Tapi jangan khawatir karena masker ini gak perih di mata saat dipakai.
Warnanya bening transparan. Somehow, ini jadi problem buat aku karena aku pakai kacamata dengan minus yang tinggi. Jadi ketika apply maskernya, aku agak kesusahan melihat apakah sudah rata atau belum. Mau pakai kacamata dulu, tapi nanti masker di sekitar batang hidung akan terkelupas dan nempel di kacamata.
Saat di pakai, gak ada cooling effect selain terasa dingin karena masker masih basah. Tidak ada tingling sensation meskipun ada kandungan alcohol yang cukup banyak (disclaimer: kulitku bukan tipe yang sensitif terhadap alcohol).
Ini bukan tipe masker yang bikin wajah benar-benar gak bisa gerak ketika mengering. Aku masih bisa bicara dengan baik meskipun agak sedikit kaku, but that's normal. Pada panduan cara pakai, tertulis untuk didiamkan selama 10-15 menit. Tetapi saat aku pakai dia masih belum kering dalam hitungan 15 menit, mostly memang sudah kering tetapi masih ada beberapa bagian yang masih basah. Tidak sakit ketika di kelupas, which means masker ini tidak terlalu mengangkat banyak kotoran, sel kulit mati, komedo, bahkan rambut.
Masuk ke claim dan prove apakah claimnya bekerja atau tidak.
Claim terbesarnya adalah skin brightening. Mencerahkan dan merawat kekencangan kulit wajah. Untuk semua jenis kulit. Sementara di bagian belakang kemasannya tertulis
Masker peel off yang praktis digunakan tanpa perlu dibilas. Mampu mengangkat kotoran dan sel kulit mati, menjadikan kulit bersih, segar, dan lembut. Ekstrak buah langsat, ekstrak buah Hibiscus, vitamin C dan provitamin B5 membantu melembabkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.Okay, but is it work?
First of all, aku gak melihat sama sekali perbedaan sebelum dan setelah pakai masker. Wajah gak jadi lebih cerah. Soal cerah, menurut aku masker Ovale Yam Bean lebih bagus. Karena aku diri selama beberapa menit di depan kaca sambil bertanya-tanya dimana cerahnya. Yang ada wajah jadi terasa lengket dan aneh gitu setelah maskernya dikelupas
Tidak ada kesan membersihkan yang sangat wah. Justeru residu lengketnya bikin gerah dan greasy. Ngerti sih, di claim memang dibilang akan ada efek melembabkan, tapi bukan ini ekspektasi aku. Kalau gak dibilas setelahnya, kamu dijamin wajah bakalan jadi greasy cepet banget hari itu. Meskipun di claimnya dibilang gak usah dibilas, aku saranin untuk tetap dibilas.
Untuk ukuran masker peel off, masker ini tidak mengangkat komedo. Hasil kelupasan masker ini mungkin akan terlihat kalau dia mengangkat banyak sekali junk dari kulit, but the truth is no. Masker itu hanya mengikuiti contour dan pori- pori yang ada di kulit dan membuatnya terlihat kalau itu adalah komedo.
So, pertanyaannya sekarang adalah, do I like it? Do I hate it? Jawabannya adalah, I don't like it, but I don't hate it either. So-so aja gitu.
Apakah akan repurchase? Thank you, next.
And do I recommending it? No, I don't. Menurut aku kalau skin goals kamu pengen mencerahkan, masker peel off bukan jawabannya. Pakai masker yang teksturnya cream, atau gel, atau bubuk gitu yang memang all the good things are really gonna absorb to your skin. Gak papa repot dikit, as long as it works, why not?
Segini aja review dari aku, semoga membantu. I'll speak to you a next time.
With love,
Felicia Adinda
Post a Comment